Buscar

fur

Prévia do material em texto

PENGARUH CITRA DESTINASI PARIWISATA 
WADUK SERMO TERHADAP MINAT WISATAWAN 
BERKUNJUNG ULANG 
Studi Kasus pada Wisatawan yang Pernah Berkunjung di Waduk Sermo, Kulon 
Progo 
 
SKRIPSI 
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat 
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi 
Program Studi Manajemen 
 
 
 
 
 
 
Oleh: 
Y Galih Handawan 
NIM: 112214044 
 
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN 
FAKULTAS EKONOMI 
UNIVERSITAS SANATA DHARMA 
YOGYAKARTA 
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i 
 
PENGARUH CITRA DESTINASI PARIWISATA 
WADUK SERMO TERHADAP MINAT WISATAWAN 
BERKUNJUNG ULANG 
Studi Kasus pada Wisatawan yang Pernah Berkunjung di Waduk Sermo, Kulon 
Progo 
 
SKRIPSI 
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat 
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi 
Program Studi Manajemen 
 
 
 
 
 
 
Oleh: 
Y Galih Handawan 
NIM: 112214044 
 
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN 
FAKULTAS EKONOMI 
UNIVERSITAS SANATA DHARMA 
YOGYAKARTA 
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv 
 
Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. 
You have to die a few times before you can really 
live. 
(Charles Bukowski) 
Do something instead of killing time. Because time is killing you 
(Paulo Coelho) 
We’ve gotten to live, no mater how many 
skies have fallen. 
(D. H. Lawrence) 
 
YOU HAVE YOUR WAY. 
I HAVE MY WAY. 
AS FOR THE RIGHT WAY, THE CORRECT WAY, AND THE ONLY 
WAY, IT DOES NOT EXIST. 
(Friedrich Nietzsche) 
 
 
 
Skripsi ini dipersembahkan kepada 
Ibuk dan Papa 
Mbak Nina, Mas Leo, Lita dan Jojo 
Yesus Kristus dan Bunda Maria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii 
 
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kepada Tuhan atas segala kebaikan, kasih dan anugrahNya dari 
awal penulisan hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini yang berjudul 
“PENGARUH CITRA DESTINASI PARIWISATA WADUK SERMO 
TERHADAP MINAT WISATAWAN BERKUNJUNG ULANG” Skripsi ini 
ditulis dengan tujuan memenuhi salah satu persyaratan wajib untuk memperoleh 
gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi 
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari banyak bantuan dan campur 
tangan berbagai pihak atas terselesaikannya skripsi ini, untuk itu penulis ingin 
mengucapkan terimakasih kepada: 
1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi 
Universitas Sanata Dharma. 
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi 
Manajemen Universitas Sanata Dharma. 
3. Ibu Dra. Diah Utari BR. selaku dosen pembimbing I, yang dengan sabar 
telah mengarahkan, membimbing dan mendukung penulis dengan 
kesungguhan hati. 
4. Ibu Lucia Kurniawati S.Pd., M.S.M., selaku dosen pembimbing II, yang 
juga dengan sabar telah mengarahkan, menasihati dan membimbing 
penulis dalam menyempurnakan skripsi ini. 
5. Bapak Kuat Tri Utomo sebagai Kepala Seksi Obyek dan Sarana 
Prasarana Pariwisata, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga 
Kabupaten Kulon Progo yang telah memberikan dukungan berupa 
informasi dan pengalamannya dibidang pariwisata dalam pelaksanaan 
penelitian ini 
6. Bapak Sutanta sebagai Ketua Desa Wisata Sermo yang telah memberikan 
pengalaman yang sangat membantu dalam pelaksanaan wawancara di 
penelitian ini. 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii 
 
7. Bapak Andri Berlianto sebagai Tour Operator Kulon Progo yang sangat 
membantu memberi nasihat dan berbagi pengalamannya di pariwisata DIY 
yang sangat berguna dalam penelitian ini dan memberikan motivasi bagi 
peneliti dalam cara berbisnis. 
8. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata 
Dharma Yogyakarta yang banyak mendukung penelitian ini. 
9. Untuk Ibuk saya Winarsih yang selalu memberi pemahaman tentang 
hidup dan motivasi dan Papa saya FX. Purwanto yang selalu memberikan 
nasehat ketika saya berbuat nekat. Semoga Ibuk dan Papa sehat selalu dan 
selalu bahagia. Beribu terimakasih untuk Ibuk dan Papa. 
10. Untuk kakakku tersayang Mbak Na serta suaminya Mas Leo yang selalu 
memberi dukungan, motivasi dan semangat dalam penyusunan skripsi ini. 
11. Untuk Adikku dan Keponakan yang saya sayangi Lita dan Jojo yang 
selalu memberikan semangat dalam usaha penyelesaian tugas akhir ini. 
12. Teman-teman seperjuangan “bimbingan Bu Diah” yaitu Edwin, Binar, 
Daniel, Steven, Yoga Andika, Leonardo, Novri, Anggoro dan bg Ucok 
yang menjadi teman seperjuangan. 
13. Teman-teman dari Tim Peneliti tentang Pariwisata yaitu: Daniel Usfal, 
Melinda Kusuma, dan Yovita Hepi yang menjadi teman seperjuangan 
dalam melaksanakan penelitian ini untuk bersama-sama berkeliling 
mengurus segala macam tugas penelitian seperti perizinan dan pencarian 
data selama penelitian. 
14. Sahabat-sahabat saya yang menjadi semangat dan motivasi bagi saya, 
Edwin, Antonio, Alfo, Jojo Despe, Binar, Daniel, Valen, Dian, Yoga 
dipa, Tasya, Vio, Yosi, Yovita, Enggrid, Sonia, Leni, Welem, Adhi S, 
Armin, Leo Gondes, Novri, Yoga Andika, Neo, Samuel, Ikhsan, 
Ismail, Ghofir, Ali, Setyo, Wawan, Dhika Cimol, Mas Harul, Vendri, 
Jojo13, Maten, Wili, Mas Bowo, Satria, Yosua, Putri terimakasih untuk 
Support kalian dan sebagai teman tebaik yang pernah saya miliki, saya 
bangga bisa berjuang bersama kalian dalam setiap hal yang patutu 
diperjuangkan. 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x 
 
DAFTAR ISI 
 
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i 
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii 
HALAMANPENGESAHAN ................................................................................ iii 
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. iv 
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ v 
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................ vi 
HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................... vii 
HALAMAN DAFTARAN ISI ................................................................................ x 
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xii 
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xiii 
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xiv 
HALAMAN ABSTRAK ...................................................................................... xv 
ABSTRACT .......................................................................................................... xvi 
 
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5 
C. Batasan Masalah ......................................................................................... 5 
D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5 
E. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 8 
A. Citra Destinasi (Destination Image) ............................................................ 8 
1. Pengertian Citra Destinasi ....................................................................... 8 
2. Pembentuk Citra Destinasi Pariwisata ................................................. 10 
3. Pengaruh Citra Destinasi Pariwisata ..................................................... 12 
B. Kunjungan Ulang ....................................................................................... 13 
C. Perilaku Konsumen .................................................................................... 14 
B. Penelitian Sebelumnya ............................................................................. 18 
C. Kerangka Konseptual ................................................................................ 21 
D. Rumus Hipotesis ...................................................................................... 22 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi 
 
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 23 
A. Pendahuluan ............................................................................................. 23 
B. Penelitian Tahap I ..................................................................................... 24 
C. Penelitian Tahap II ................................................................................... 26 
D. Operasionalisasi Variabel ........................................................................ 29 
E. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................... 30 
F. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 31 
G. Sumber Data ............................................................................................. 31 
H. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 32 
I. Teknik Pengujian Instrumen ...................................................................... 33 
J. Teknik Analisis Data ................................................................................. 35 
 
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN . ........................... 40 
A. Gambaran Umum Waduk Sermo ............................................................. 40 
B. Daya Tarik Waduk Sermo ....................................................................... 42 
 
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................................... 53 
A. Penelitian Tahap I .................................................................................... 53 
B. Penelitian Tahap II ................................................................................... 57 
C. Uji Instrumen Penelitian ........................................................................... 63 
D. Deskripsi Variabel Penelitian ..................................................................... 67 
E. Analisis Data .............................................................................................. 85 
F. Pembahasan ............................................................................................... 96 
 
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN .......................... 99 
A. Kesimpulan Penelitian ............................................................................. 99 
B. Saran ....................................................................................................... 102 
C. Implikasi Bagi Penelitian Lanjutan ......................................................... 104 
D. Keterbatasan ............................................................................................ 105 
 
 
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 106 
LAMPIRAN ...................................................................................................... 108 
 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii 
 
DAFTAR TABEL 
 
Tabel Judul Halaman 
V.1 Distribusi Frekuensi Wisatawan Berdasarkan Daerah Asal ............................... 57 
V.2 Distribusi Frekuensi Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin............................. 58 
V.3 Distribusi Frekuensi Wisatawan Berdasarkan Usia ............................................ 59 
V.4 Distribusi Frekuensi Bedasarkan Tingkat Pendidikan ........................................ 60 
V.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pekerjaan ............................................. 61 
V.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengeluaran per Bulan .................................. 62 
V.7 Hasil Uji Validitas Variabel Citra Destinasi ....................................................... 64 
V.8 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Kunjung Ulang............................................ 65 
V.9 Hasil Uji Reliabelitas Variabel Citra Destinasi dan Minat Kunjung Ulang ....... 66 
V.10 Hasil Intepretasi Rata-rata Respon dari Responden ............................................ 68 
V.11 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Citra Destinasi Waduk Sermo 
Menurut Wisatawan Usia 16 – 30 Tahun (n=50) ................................................ 68 
V.12 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Citra Destinasi Waduk Sermo 
Menurut Wisatawan Usia 31 – 40 Tahun (n=50) ................................................ 70 
V.13 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Citra Destinasi Waduk Sermo 
Berdasarkan kelompok Responden ..................................................................... 73 
V.14 Perbandingan Jawaban Responden Mengenai Citra Destinasi Waduk Sermo 
Berdasarkan Rata-rata Nilai ................................................................................ 74 
V.15 Ranking Citra Destinasi Waduk Sermo dari Tertinggi Hingga Terendah 
Berdasarkan Jumlah ............................................................................................ 78 
V.16 Ranking Citra Destinasi Waduk Sermo secara Keseluruhan .............................. 83 
V.17 Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................................... 85 
V.18 Hasil Uji Beda (Independent Sample Test) ........................................................ 88 
V.19 Hasil Uji Beda (Independent Sample Test) ........................................................ 88 
V.20 Hasil Uji Linier Sederhana .................................................................................. 93 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii 
 
DAFTAR GAMBAR 
 
Gambar Judul Halaman 
II.1 Construction of the primary image (adapted from lubbe, 1998) ........................ 11 
II.2 Factors influencing the formation of the image of tourism destination 
(adapted from Stabler, 1988) .............................................................................. 12 
II.3 Model penelitian ................................................................................................. 21 
IV.1 Camping Ground Destinasi Pariwisata Waduk Sermo ....................................... 44 
IV.2 Gendis Resto Destinasi Pariwisata Waduk Sermo .............................................. 45 
IV.3 Sanggar Tari Anak Destinasi Pariwisata Waduk Sermo ..................................... 47 
IV.4 Omah Gulo Jowo Destinasi Pariwisata Waduk Sermo ....................................... 48 
IV.5 Jathilan Destinasi Pariwisata Waduk Sermo ....................................................... 50 
IV.6 Perahu Wisata Destinasi Pariwisata Waduk Sermo ............................................52 
V.1 Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................................................ 86 
V.2 Hasil Uji Normalitas .......................................................................................... 87 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv 
 
DAFTAR LAMPIRAN 
 
Lampiran Judul Halaman 
I Daftar Pertanyaan dan Hasil Penelitian Tahap I ........................................... 108 
II Kuesioner ...................................................................................................... 114 
III Deskripsi Responden ..................................................................................... 119 
IV Hasil Tabulasi Data pada Penelitian Tahap II ............................................... 126 
V Output Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...................................................... 135 
VI Outout Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 141 
VII Hasil Output Uji Statistik Deskriptif ............................................................. 146 
VIII Hasil Output Uji Independent Sample Test dan Uji Analisis Regresi 
Sederhana ....................................................................................................... 153 
IX Surat-surat yang berhubungan dengan Pelaksanaan Penelitian .................... 162 
X Dokumentasi Penelitian ................................................................................. 166 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv 
 
ABSTRAK 
PENGARUH CITRA DESTINASI PARIWISATA WADUK SERMO 
TERHADAP MINAT WISATAWAN BERKUNJUNG ULANG 
 
Y Galih Handawan 
Universitas Sanata Dharma 
Yogyakarta 
2015 
 
 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja citra destinasi parwisata 
Waduk Sermo dan apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai citra destinasi 
parwisata Waduk Sermo tersebut menurut persepsi dari wisatawan usia 16 – 30 
tahun dan wisatawan usia 31 – 40 tahun, serta untuk mengetahui apakah citra 
destinasi parwisata Waduk Sermo dapat mempengaruhi minat wisatawan untuk 
berkunjung kembali. Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap penelitian yaitu 
tahap pertama dilakukan dengan metode wawancara dengan tiga responden yang 
memiliki kompetensi dalam bidang pariwisata untuk mengetahui secara jelas citra 
destinasi parwisata Waduk Sermo. Hasil dari penelitian tahap pertama digunakan 
sebagai dasar untuk membuat kuesioner yang akan digunakan pada penelitian 
tahap kedua. Pada penelitian tahap kedua dilakukan dengan metode kuesioner 
dengan pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling dan 
disebar sebanyak 100 responden. 
Pada penelitian tahap pertama, digunakan metode content analysis dan 
common theme approach untuk menganalisa hasil dari wawancara. Kemudian 
pada penelitian tahap kedua, digunakan analisis data yaitu uji beda (Independent 
Sample Test) untuk mengetahui perbedaan persepsi kelompok usia 16 – 30 tahun 
dan 31 – 40 tahun dan regresi linear sederhana untuk mengetahui citra destinasi 
pada minat wisatawan berkunjung ulang dengan menggunakan program IBM 
SPSS Statistics 16. 
Hasil dari penelitian ini bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi mengenai 
citra destinasi pariwisata Waduk Sermo antara wisatawan usia 16 – 30 tahun 
dengan wisatawan usia 31 – 40 tahun, dan persepsi citra destinasi pariwisata 
Waduk Sermo berpengaruh positif terhadap minat wisatawan untuk berkunjung 
kembali ke Destinasi Pariwisata Waduk Sermo. 
 
 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi 
 
ABSTRACT 
THE INFLUENCE OF SERMO RESERVOIR DESTINATION 
IMAGE TOWARDS INTENTION TO RE-VISIT 
Y Galih Handawan 
Sanata Dharma University 
Yogyakarta 
2015 
 
This study aims to find out (1) the image of destinations Sermo Reservoir; (2) 
whether there are differences in the perception of the image of the destination 
according to the perception of tourists aged 16-30 years and tourists aged 31-40 
years, (3) to determine whether the image of the destination, the tourism Sermo 
Reservoir influence interest of tourists to re-visit. This research was done in two 
stages, namely the first stage of research conducted by interview with three 
respondents who have competence in the field of tourism to know clearly the 
image of eco-tourism destinations Sermo Reservoir. Results from the first phase 
is used as a basis to develop a questionnaire that will be used in the second phase 
of the study. In the second phase of the research distributed questionnaires with a 
sample taken using a convenience sampling technique to as many as 100 
respondents. 
In the first phase of the study, the study used common theme and content 
analysis approach to analyze the results of the interview. Then in the second 
phase, the study used different test (Independent Sample Test) to determine 
differences in the perception of the age group 16-30 years and 31-40 years old and 
simple linear regression to determine the image of destinations to tourists to re-
visit using the program IBM SPSS Statistics 16. 
This study found that (1 )there were no differences in perception about the 
image of tourism destinations Sermo Reservoir between tourists aged 16-30 years 
with tourists aged 31-40 years, (2) the perception of the image of tourism 
destinations Sermo Reservoir influenced tourists to re-visit to the Tourism 
Destination of Sermo Reservoir 
 
 
 
Keyword: Destination Image, Intention to re-visit and perception difference.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 
 
BAB I 
PENDAHULUAN 
 
A. Latar Belakang Masalahan 
Wilayah Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa 
Yogyakarta memiliki potensi wisata yang beraneka ragam, mulai dari 
wisata alam, wisata budaya, wisata religi, desa wisata, wisata kuliner dan 
sebagainya. Keanekaragaman potensi wisata ini yang selama ini menarik 
minat wisatawan dari berbagai daerah untuk berkunjung di Kulon Progo. 
Tidak sedikit wisatawan yang pernah berkunjung ke Kulon Progo merasa 
puas dengan sajian panorama alam yang menyejukkan mata. Salah satu 
destinasi wisata yang terkenal di Kulon Progo yang menyajikan keasrian 
alamnya adalah Waduk Sermo. 
Waduk Sermo, Adalah sebuah Waduk (Danau) yang berada di 
perbukitan “Bukit Menoreh”, tepatnya di Dusun Sermo, Desa 
Hargowilis, Kecamatan Kokap Kabupaten Kulonprogo, sekitar 5 km di 
sebelah barat kota Wates Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejak 
diresmikan pada tanggal 20 November 1996 oleh Presiden Soeharto, 
Waduk Sermo menjadi penyangga air bagi pertanian di bawahnya 
sekaligus menjadi obyek wisata lokal yang sangat menarik dan 
membanggakan bagi kulon Progo. Panorama alam yang disajikan Waduk 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 
 
 
 
Sermo sangat indah diselimuti hawa yang sejuk dan angin yang 
berhembus semribit menambah kenikmatan bersantai di pinggir Waduk 
Sermo.Waduk Sermo sendiri menurut Pemkab Kulonprogo memiliki luas 
genangan kurang lebih 157 Ha dengan keadaan air yang jernih membiru 
serta bentuknya yang berkelok-kelok menyerupai jari tangan manusia 
dengan latar belakang perbukitan Menoreh yang hijau. 
Menurut Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta 
Nomor 9 Tahun 2009 tentang pengelolaan kawasan Waduk Sermo, 
keberadaannya diperuntukan sebagai penyedia air irigasi, penyedia air 
baku kebutuhan rumah tangga, sarana pembelajaran, pengendali banjir, 
pendukung sarana pariwisata dan pendukung sarana lain yang bernilai 
ekonomi. Pemandangan yang elok nan asri disertai view pegunungan 
Menoreh yang menjulang hijau dengan hutan-hutannya serta sejuknya 
udara menjadi nilai jual wisatabagi waduk ini. 
Meskipun memiliki pemandangan yang indah, namun fasilitas 
yang ditawarkan di waduk ini sangat minim. Meskipun akses jalan 
menuju ke waduk ini sudah bisa dikatakan baik, namun bila kita sudah 
sampai di atas, kita hanya akan bisa menikmati pemandangan indah 
tersebut hanya dari parkiran yang ada. Fasilitas seperti gardu pandang 
yang nyaman memang disediakan namun keadaannya sudah tidak layak 
pakai. Fasilitas lain seperti tempat makan juga kurang diperhatikan. Di 
Waduk Sermo ini hanya ada beberapa warung mie ayam yang sangat 
sederhana. Meskipun Waduk Sermo ini memiliki panorama yang 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 
 
 
 
menarik namun bila fasilitas pendukungnya kurang memadahi maka akan 
membuat para pengunjung merasa enggan untuk berkunjung lagi ke 
Waduk Sermo. 
Dalam Draft RAPERDA Rencana Pembangunan Jangka 
Menengah Daerah (RPJMD) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012 - 
2017 tidak dirumuskan pengembangan dan pembangunan kawasan 
wisata Waduk Sermo. RPJMD DIY merumuskan empat arahan 
pembangunan Kulon Progo yaitu pembangunan bandara baru di Kulon 
Progo, pembangunan pelabuhan perikanan Tanjung Adikarto di pesisir 
selatan, pengembangan kawasan industry berbasis baja di Kulon Progo 
dan pengembangan kawasan industri Sentolo. Hal ini menunjukan bahwa 
sampai tahun 2017 tidak akan ada pembangunan yang berarti di kawasan 
Waduk Sermo. 
Disisi lain, dalam Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa 
Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Induk Pembangunan 
Kepariwisataan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 
2012-2025 Pasal 15 Ayat (3) huruf l, Arah kebijakan pembangunan daya 
tarik wisata sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi pengembangan 
kawasan Pegunungan Menoreh dan sekitarnya sebagai kawasan wisata 
berbasis tirta, religi, alam dan desa wisata. Kemudian diperjelas dalam 
Pasal 17 ayat (16) huruf a, Strategi pengembangan kawasan Pegunungan 
Menoreh dan sekitarnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) 
huruf l, dengan cara mengembangkan Waduk Sermo sebagai area wisata 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 
 
 
 
air, wisata luar ruangan dan olahraga. Lalu mengenai fasilitas 
kepariwisataan dijelaskan dalam Pasal 18 huruf o, arah kebijakan 
pembangunan fasilitas kepariwisataan meliputi pembangunan fasilitas 
kepariwisataan dalam mendukung perintisan pengembangan kawasan 
pegunungan Menoreh dan sekitarnya sebagai wisata berbasis tirta, religi, 
alam dan desa wisata. 
Kesungguhan pemerintah dalam membangun Waduk Sermo 
sangat tercermin pada Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan 
Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012-2025. Namun 
pada kenyataannya, pembangunan daya tarik wisata kawasan Waduk 
Sermo tidak terlihat oleh mata. Wisatawan tidak pernah diberikan 
pengalaman baru setelah mereka berkunjung ke Waduk Sermo. 
Akibatnya Waduk Sermo yang memiliki potensi destinasi pariwisata 
yang besar hanya menjadi destinasi pariwisata yang biasa-biasa saja. 
Apabila pemerintah serius dalam membangun danau besar ini, Waduk 
Sermo akan menjadi salah satu destinasi pariwisata unggulan di Kulon 
Progo dan masyarakat di sekitar waduk juga akan terangkat 
perekonomiannya. 
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil penelitian 
yang berjudul “PENGARUH CITRA DESTINASI PARIWISATA 
WADUK SERMO TERHADAP MINAT WISATAWAN 
BERKUNJUNG ULANG”. 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 
 
 
 
B. Rumusan Masalah 
Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan sebagai 
berikut : 
1. Bagaimana citra destinasi pariwisata Waduk Sermo dalam persepsi 
golongan usia 16 tahun – 30 tahun dan usia 31 tahun – 40 tahun ? 
2. Apakah terdapat perbedaan citra destinasi pariwisata Waduk Sermo 
yang dipersepsikan oleh usia 16 tahun – 30 tahun dan usia 31 tahun – 
40 tahun ? 
3. Apakah citra destinasi pariwisata berpengaruh pada minat wisatawan 
berkunjung ulang ke Waduk Sermo Kulon Progo ? 
 
C. Pembatasan Masalah 
Penelitian ini akan meneliti mengenai citra destinasi pariwisata. 
namun penelitian ini hanya akan membahas pengaruh citra destinasi 
pariwisata Waduk Sermo terhadap minat wisatawan berkunjung ulang. 
 
D. Tujuan Penelitian 
Tujuan penelitian ini mengacu pada perumusan masalah, yaitu : 
1. Untuk mengetahui bagaimana citra destinasi pariwisata Waduk 
Sermo dalam persepsi golongan usia 16 tahun – 30 tahun dan usia 31 
tahun – 40 tahun. 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 
 
 
 
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan citra destinasi 
pariwisata Waduk Sermo yang dipersepsikan oleh usia 16 tahun – 30 
tahun dan usia 31 tahun – 40 tahun 
3. Untuk mengetahui bagaimana citra destinasi pariwisata berpengaruh 
pada minat wisatawan berkunjung ulang ke Waduk Sermo Kulon 
Progo. 
 
E. Manfaat Penelitian 
1. Bagi Instansi 
a. Hasil penelitian dapat dijadikan gambaran tentang keadaan dan 
kemampuan sumberdaya yang ada, juga untuk kemungkinan 
pengembangan maupun hambatan-hambatan yang dihadapi 
oleh suatu bidang yang sedang dikelola oleh instansi yang 
bersangkutan. 
b. Hasil penelitian dapat memberikan masukan serta bahan 
pertimbangan dalam membuat sebuah keputusan ataupun 
menyusun strategi bagi instansi yang bersangkutan. 
 
2. Bagi Penulis 
Penulisan skripsi ini dapat berguna untuk menambah wawasan 
serta pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian, juga untuk 
menerapkan teori-teori yang telah di dapat selama kuliah. 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 
 
 
 
3. Bagi Masyarakat pada Umumnya 
Penelitian ini dapat sebagai nilai tambah bagi mereka yang 
membacanya serta akan menambahkan wawasan mereka di bidang 
manajemen pemasaran pada umumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 
 
8 
 
BAB II 
LANDASAN TEORI 
A. Citra Destinasi (Destination Image) 
1. Pengertian Citra Destinasi 
Menurut Echner & Ritchie (dalam Jørgensen, 2004;13) citra 
destinasi sebagai “kesan tempat” atau “persepsi area”. Lalu, menurut 
Hunt (dalam Jørgensen, 2004;13) mendeskripsikan bahwa citra 
destinasi yang positif menghasilkan peningkatan kunjungan dan 
berdampak besar pada wisatawan. 
Menurut Echtner & Ritchie (dalam Jørgensen, 2004;15) citra 
destinasi didefinisikan tidak hanya sebagai atribut destinasi tetapi juga 
kesan menyeluruh yang ditampilkan oleh destinasi. Citra destinasi 
terdiri dari karakteristik fungsional yang mennyangkut aspek nyata dari 
destinasi dan karakteristik psikologis yang menyangkut aspek tidak 
berwujud. Selain itu citra destinasi dapat diatur secara kontinum mulai 
dari ciri-ciri yang dapat digunakan untuk membandingkan semua 
destinasi yang unik menjadi sangat sedikit . 
Lawson dan Baud Bovy (dalam Lopes, 2011;307-308) 
mendefinisikan konsep citra destinasi sebagai ekspresi dari semua 
pengetahuan obyektif, prasangka, imajinasi dan pikiran emosional 
seorang individu atau kelompok tentang lokasi tertentu. Kemudian 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 
 
 
 
Kotler, Haider dan Rein (dalam Lopes, 2011;307-308) mendefinisikan 
citra sebagai jumlah dari semua keyakinan, ide dan kesan bahwa 
seseorang terkait dengan sebuah destinasi. 
Lopes (2011;307) juga menuliskan pedoman terbaru untuk 
pemasaran pariwisata mengakui bahwa pengembangan citra tujuan 
wisata didasarkan pada rasionalitas konsumen dan emosionalitas, dan 
sebagai hasil dari kombinasi dari dua (2) komponen utama atau 
dimensi, yaitu: 
a. Perceptual dan cognitive: kepentingan utama dan nilai yang 
diberikan dari setiap atribut destinasi. Dengan kata lain, citra 
destinasi dievaluasi oleh atribut sumber daya (resources) dan daya 
Tarik (attractions) (Stabler, 1995) yang mana akan memotivasiseseorang untuk mengunjungi sebuah destinasi pariwisata 
(Alhemoud dan Armstrong, 1996, Schneider dan Sönmez, 1999; 
Gallarza, Saura dan Garcia, 2002; Beerli dan Martin, 2004; Govers 
dan Go, 2005) 
b. Affective: mengaju pada perasaan dan emosi yang diberikan oleh 
destinasi pariwisata. (. Keller, 1993; Rial et al, 2000; Rial, Garcia 
dan Varela, 2008). Komponen emosional ini juga sangat 
dipengaruhi oleh motivasi wisatawan (Beerli dan Martin, 2004). 
Keseluruhan citra destinasi adalah kombinasi dari komponen 
kognitif dan afektif (Mazursky & Jacoby, 1986, Stern & Krakover,, 
1993), sedangkan menurut Beerli dan Martin (2004) pengalaman nyata 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 
 
 
 
berlibur di sebuah destinasi wisata berpengaruh penting dalam citra 
destinasi dari kognitif dan pandangan emosional (dalam Lopes, 
2011;307). 
 
2. Pembentuk Citra Destinasi Pariwisata 
Dalam bukunya yang berjudul Destination Image: Origins, 
Developments and Implication, Lopes (2011;308) menuliskan bahwa 
faktor psikologis seperti motivasi wisatawan dan nilai-nilai budaya 
sangat mempengaruhi pembangunan citra destinasi pariwisata bahkan 
sebelum wisatawan mengunjunginya (San Martin & Rodriguez, 2008) 
Oleh karena itu, citra adalah konsep yang paling penting untuk 
menafsirkan pilihan yang dibuat oleh wisatawan (Mayo, 1973; Govers 
dan Go, 2003). Disisi lain govers dan Buka (2003) memperingatkan 
bahwa sulit bagi wisatawan untuk mendapatkan citra yang jelas tentang 
destinasi pariwisata tanpa mengunjunginya terlebih dahulu (dalam 
Lopes, 2011;308) 
 
 
 
 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 
 
 
 
Lopes (2011) mengusulkan kerangka kerja yang menjelaskan 
pembangunan citra utama destinasi pariwisata yang diadaptasi dari 
Lübbe (1998), sebagai berikut: 
 
 
 
 
 
 
 
 
Gambar II.1. Construction of the primary image (adapted from lubbe, 1998) 
 
 
 
 
 
 
 
a. Push (dorongan 
melakukan 
perjalanan). 
Psikologis 
Keamanan 
Cinta dan memiliki 
Harga diri 
Aktualisasi diri 
b. Pull (ketertarikan 
melakukan 
perjalanan). 
Statis 
Motivasi 
perjalanan 
Gambaran utama 
(Construction) 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12 
 
 
 
Lopes juga mengadaptasi faktor pengaruh pembentukan citra 
destinasi pariwisata dari Stabler (1988) (dalam Lopes, 2011;309), 
sebagai berikut: 
 
Gambar II.2. Factors influencing the formation of the 
image of tourism destination (adapted from Stabler, 1988) 
 
3. Pengaruh Citra Destinasi Pariwisata 
Lim dan O'Cass (dalam Lopes, 2011;311) menyatakan bahwa 
tujuan dengan citra yang kuat lebih mudah dibedakan dari para 
pesaingnya dan destinasi wisata dengan citra yang kuat dan lebih 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 
 
 
 
bercitra positif, lebih mungkin terpilih pada proses pengambilan 
keputusan akhir. Kemudian menurut Fakeye dan Crompton (1991) 
destinasi pariwisata dengan citra yang kuat dan terkonsolidasi memiliki 
jaminan dan kesejahteraan di pasar. 
Dengan demikian, citra menjadi salah satu asset utama destinasi 
pariwisata dan yang paling memberikan pengaruh terhadap keputusan 
wisatawan ketika memilih destinasi wisata. 
 
B. Kunjungan Ulang 
Menurut Ajzen and Fishbein (dalam Petrick, Morais dan Norman, 
2001;42) keinginan untuk melakukan perjalanan di masa depan 
dipengaruhi oleh sikap mereka terhadap pengalaman masa lalunya. 
Sementara menurut Krause (dalam Petrick, Morais dan Norman, 
2001;42) teori reasoned action dan planned behavior merupakan model 
yang paling sering digunakan untuk memprediksi perilaku sejak awal 
1980, hasil yang konsisten menjunjukan bahwa sikap, norma subjektif 
dan kontrol menjelaskan variasi keinginan kunjungan di masa depan. 
Sedangkan menurut Quellette dan Kayu (dalam Petrick, Morais dan 
Norman, 2001;42) dari sudut pandang manajerial, pengukuran sikap, 
norma dan control bisa menjadi sangat sulit dan mahal, sementara 
pengukuran perilaku masa lalu dapat dicapai dengan pencatatan yang 
sederhana. Selanjutnya, perilaku masa lalu dari sikap, norma dan kontrol 
dapat dirasakan. 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 
 
 
 
Penelitian di bidang pariwisata menunjukkan bahwa pengalaman 
perjalanan masa lalu ke tujuan tertentu meningkatkan niat untuk 
melakukan perjalanan ke sana lagi (Mazursky 1989; Perdue 1985; 
Sonmez dan Graefe 1998). Alasan yang mendasari di balik hubungan ini 
adalah bahwa setelah tujuan telah dikunjungi, wisatawan lebih mungkin 
untuk memahami destinasi pariwisata dengan resiko kecil dan merasa 
lebih aman dalam memilih itu di masa depan (Sonmez dan Graefe 1998). 
Menurut Gitelson dan Crompton (dalam Petrick, Morais dan Norman, 
2001;42), faktor yang paling umum memprediksi mengapa wisatawan 
mengulangi pengalaman liburan adalah pengalaman masa lalu yang baik 
dengan resiko yang kecil (dalam Petrick, Morais dan Norman, 2001;42) 
 
C. Perilaku Konsumen 
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen 
Perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor kultural, 
sosial, dan personal. Banyak yang beranggapan faktor kultural yang 
memberikan pengaruh paling besar terhadap perilaku mereka. Berikut 
ini dalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut 
Adisaputro (2010:79) 
a. Faktor-faktor Cultural 
Kultur merupakan penentu fundamental terhadap 
keinginan dan perilaku seseorang. Seorang anak yang sedang 
tumbuh dewasa akan memperoleh satu set nilai-nilai, persepsi-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 
 
 
 
persepsi, preferensi-preferensi dan perilakunya melalui 
perilaku orang tua dan keluarganya dan berbagai lembaga 
penting lainnya, misalnya lembaga pendidikan yang diikutinya, 
setiap kultur terbentuk dari subkultur yang lebih kecil yang 
menyajikan identitas dan sosialisai yang lebih spesifik bagi 
masing-masing anggota mereka. Subkultur termasuk di 
dalamnya kebangsaan, agama, kelompok ras, dan kawasan 
geografik. Sekelompok orang juga menunjukan stratifikasi 
sosial misalnya dalam bentuk kasta (masyarakat India dan 
Hindu Bali). Masing-masing strata sosial menunjukan kelas 
sosial tertentu yang anggotanya menghormati nilai-nilai yang 
sama, perhatian, dan perilaku sosial. Suatu kelas sosial 
diindikasikan oleh sekelompok variable mata pencaharian, 
pendapatan, tingkat kesejahteraan, pendidikan, dan orientasi 
tentang nilai. 
 
b. Faktor-faktor Sosial 
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh 
faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, peran sosial, 
dan status masing-masing. 
1) Kelompok referensi: terdiri dari semua kelompok yang 
memiliki pengaruh langsung (face to face) atau tidak 
langsung terhadap sikap dan perilaku anggota. Kelompok 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 
 
 
 
yang memberikan pengaruh terhadap seseorang disebut 
kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok keanggotaan 
merupakan kelompok primer seperti keluarga, teman-teman, 
tetangga, dan teman sekerja. Seseorang juga menjadi 
anggota kelompok sekunder seperti kelompok agama, 
kelompok profesional, serikat kerja, dan lain-lain. Demikian 
pula terdapat pengaruh dari kelompok sumber inspirasi 
sehingga seseorang berharap untuk dapat menjadi 
anggotanya atau kelompok disasosiatif di mana seseorang 
menolak nilai maupun perilaku dari kelompok itu. 
2) Keluarga: merupakan organisasi pembelian oleh konsumen 
yang penting di dalam masyarakat, sehingga anggota 
keluarga menjadi kelompok referensi primer yang paling 
berpengaruh. Sehingga dikenal juga yang disebut dengan 
orientasi keluarga. Dari orang tuanya seseorang 
memperoleh orientasinya terhadap agama, politik, ekonomi, 
dan perasaan untuk menjadisesuatu yang berharga (ambisi 
pribadi), dan juga cinta kasih. Pengaruh yang lebih bersifat 
langsung terhadap perilaku pembelian keseharian adalah 
keluarga paling dekat contohnya adalah suami atau istri 
seseorang dan anak-anaknya. 
 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 
 
 
 
c. Faktor-faktor Personal 
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh 
karakteristik personal dirinya, misalnya: 
1) Faktor usia dan tahap kehidupan seseorang. Cita rasa 
terhadap makanan, pakaian, furnitur dan jenis rekreasi 
sangat berhubungan dengan usia seseorang. Pola konsumsi 
juga dibentuk oleh tahap kehidupan berkeluarga, jumlah, 
usia, dan gender yang ada di dalam keluarga itu pada suatu 
saat. Pengalaman orang dewasa tertransformasi karena 
peristiwa perkawinan, kelahiran anak, kesehatan, 
perpindahan tempat tinggal, perceraian, perubahan karir 
seseorang, ataupun menjadi janda/duda akan sangat 
mempengaruhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. 
2) Masalah ekonomi dan mata pencaharian. Hal itu 
berpengaruh terhadap pola konsumsi mereka. Misalnya, 
seorang buruh yang tak terdidik akan memiliki pola 
konsumsi yang berbeda dengan pekerja kantoran dalam hal 
pakaian, sepatu, makanan, alat transportasi yang dipilih, dan 
keanggotaan suatu kelompok. 
3) Faktor personalitas dan konsep diri. Personalitas diartikan 
sebagai satu set tindakan psikologis manusia yang berbeda, 
yang mengakibatkan respon relative yang konsisten dari 
pengaruh stimulasi lingkungan. Hal itu terkait dengan 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18 
 
 
 
tingkat percaya diri, dominasi, kemampuan bersosialisai, 
dan kemampuan beradaptasi. 
4) Gaya hidup dan nilai-nilai. Gaya hidup merupakan pola 
hidup seseorang yang diekspresikan terhadap aktivitas, 
perhatian, dan pendapat-pendapatnya. 
D. Penelitian sebelumnya 
1. Firdhaus Satria Simatupang (2014) 
Firdhaus Satria Simatupang yang melakukan penelitian berjudul 
“PENGARUH PERSEPSI ANAK MUDA PADA MINAT 
MENGUNJUNGI DESTINASI WISATA KOTAGEDE 
YOGYAKARTA”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui brand 
image Kotagede dalam persepsi kelompok usia 16 – 30 tahun dan 31 – 
40 tahun. Penelitian ini juga ingin mengetahui apakah ada perbedaan 
brand image Kotagede yang dipersepsikan oleh usia 16 – 30 tahun dan 
31 – 40 tahun, apakah brand image berpengaruh pada brand attitude 
dan apakah brand attitude berpengaruh pada minat berkunjung ke 
Kotagede. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian 
ini yaitu Wawancara dengan praktisi pariwisata dan memberikan 
kuesioner untuk diisi oleh responden. 
Responden sebanyak 100 orang dengan menggunakan metode 
purposive sampling untuk ketersedian anggota populasi. Teknis analisa 
data melalui 2 tahap, Tahap I menggunakan metode content analysis 
dan common-theme approach untuk mendapatkan data yang akan 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19 
 
 
 
digunakan pada Tahap II, teknis analisa data pada Tahap II 
menggunakan uji beda rata-rata dua sampel independen untuk 
mengetahui perbedaan persepsi kelompok usia 16 – 30 tahun dan 31 – 
40 tahun dan menggunakan regresi linier sederhana untuk mengetahui 
brand image pada brand attitude dan brand attitude pada minat 
mengunjungi. 
Hasil penelitian ini menunjukan ada perbedaan persepsi dalam 
usia 16 – 30 tahun dan 31 – 40 tahun, brand image berpengaruh positif 
pada brand attitude dan brand attitude tidak berpengaruh positif pada 
minat mengunjungi 
2. YB. Gusti Adi Purbawisesa (2014) 
YB. Gusti Adi Purbawisesa yang melakukan penelitian berjudul 
“CITRA DESTINASI WISATA DAERAH ISTIMEWA 
YOGYAKARTA : DALAM PERSEPSI WISATAWAN 
NUSANTARA DAN PENDUDUK LOKAL”. Penelitian ini bertujuan 
untuk mengetahui apa saja citra destinasi wisata DIY dan apakah 
terdapat perbedaan persepsi mengenai citra destinasi wisata DIY 
tersebut menurut persepsi dari wisatawan nusantara dan persepsi dari 
penduduk lokal DIY sendiri, serta untuk mengetahui apakah citra 
destinasi DIY dapat mempengaruhi minat wisatawan nusantara untuk 
berkunjung kembali dan minat penduduk untuk memberikan hospitality 
(keramah-tamahan) pada wisatawan. Penelitian ini dilakukan dengan 
dua tahap penelitian yaitu tahap pertama dilakukan dengan metode 
wawancara dengan tiga responden yang memiliki kompetensi dalam 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 
 
 
 
bidang pariwisata untuk mengetahui secara jelas citra destinasi wisata 
DIY. Hasil dari penelitian tahap pertama digunakan sebagai dasar untuk 
membuat kuesioner yang akan digunakan pada penelitian tahap kedua. 
Pada penelitian tahap kedua dilakukan dengan metode kuesioner 
dengan pengambilan sampel menggunakan teknik convenience quota 
sampling dan disebar sebanyak 200 responden yang dibagi menjadi 100 
responden wisatawan nusantara dan 100 responden penduduk lokal 
yang berkunjung dan tinggal DIY. 
Pada penelitian tahap pertama, digunakan metode content 
analysis dan common theme approach untuk menganalisa hasil dari 
wawancara. Kemudian pada penelitian tahap kedua, digunakan analisis 
data yaitu uji beda dan regresi linear sederhana dengan menggunakan 
program IBM SPSS Statistics 20. 
Hasil dari penelitian ini bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi 
mengenai citra destinasi DIY antara wisatawan nusantara dengan 
penduduk lokal DIY, dan persepsi citra destinasi DIY menurut 
wisatawan ternyata berpengaruh positif terhadap minat wisatawan 
untuk berkunjung kembali ke DIY dan persepsi citra destinasi DIY 
menurut penduduk lokal berpengaruh positif terhadap minat penduduk 
untuk memberikan hospitality (keramah-tamahan) kepada wisatawan. 
 
 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 
 
 
 
E. Kerangka Konseptual 
Kerangka konseptual penelitian digunakan sebagai landasan 
untuk menjawab permasalahan penelitian (Supramono dan Haryanto, 
2005:35). Landasan yang dimaksud berupa tinjauan literatur atas 
berbagai teori dengan hasil penelitian sebelumnya, berkenaan dengan 
masalah yang sedang diteliti. Menurut Supramono dan Haryanto, di 
dalam teori sendiri terdapat tiga elemen utama, yaitu: 
1. Seperangkat konsep (konstrak) 
2. Hubungan antar variabel 
3. Tujuan untuk menjelaskan dan meramalkan suatu fenomena 
Oleh sebab itu, kerangka teoritis juga memiliki konsep (variabel), 
hipotesis (proposisi) dan model. Untuk dasar penyusunan kerangka 
teoritis pada penelitian ini terlihat pada model serta penjelasan di bawah: 
 
 
 
 
 
 
Gambar II.3. Model penelitian 
 
Citra Destinasi 
Minat Berkunjung 
Ulang 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 
 
 
 
F. Hipotesis 
Dari landasan konseptual dan tinjauan pustaka yang telah 
diuraikan, dapat disusun beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut : 
 : Ada perbedaan persepsi citra destinasi Waduk Sermo dalam 
kelompok usia. 
 : Citra destinasi berpengaruh positif terhadap minat 
berkunjung ulang ke Waduk Sermo Kulon Progo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 
 
23 
 
BAB III 
METODE PENELITIAN 
 
A. Pendahuluan 
Metode penelitiaan adalah cara untuk mendapatkan data-data 
secara ilmiah untuk membantu proses penelitian. Penelitian merupakan 
usaha penyeledikan yang sistematis dan terorganisasi menunjukan bahwa 
untuk mencapai tujuannya, penelitian menggunakan cara-cara atau 
prosedur tertentu yang diatur dengan baik (metode-metode). Metode 
penelitian berisi pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai 
metode-metode yang digunakan dalam penelitian. (Dr. Nur Indriantoro 
dan Drs. Bambang Supomo, 1999:3) 
Penelitian tahap I dimaksudkan untuk mendapatkan atribut-atriut 
yang nantinya akan digunakan pada penelitian tahap II sebagai 
pengembangan data kuisioner untukpenelitian tahap II. Penelitian tahap 
I mencari atribut-atribut tentang citra destinasi pariwisata Waduk Sermo 
dalam persepsi golongan usia 16 tahun – 30 tahun dan usia 31 tahun – 40 
tahun. Sedangkan untuk tahap II akan meneliti dan menjelaskan rumusan 
masalah dua dan tiga, penelitian tahap II menggunakan penelitian 
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei melalui 
kuisioner yang diukur dengan menggunakan modifikasi skala likert. 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24 
 
 
 
B. Penelitian Tahap I 
1. Tujuan Penelitian 
Penelitian tahap pertama dilakukan peneliti bertujuan untuk 
mendapatkan atribut-atribut yang relevan dengan citra destinasi 
pariwisata Waduk Sermo yang nantinya akan digunakan di penelitian 
selanjutanya (penelitian tahap II). 
2. Jenis Penelitian 
Penelitian tahap pertama menggunakan metode kualitatif yang 
menjelaskan mengenai hal-hal yang akan berkaitan dengan citra 
destinasi pariwisata Waduk Sermo. 
3. Metode Pengumpulan Data 
Teknik yang digunakan untuk peneliti tahap I yaitu wawancara. 
Wawancara dimaksud untuk menggali informasi yang relevan dengan 
tujuan penelitian serta pembicaraan yang terarah. Komunikasi akan 
dilakukan secara informal, yaitu pewawancara hanya mengingat 
pertanyaan kunci yang digunakan untuk menggali informasi. kelebihan 
metode wawancara yaitu peneliti dapat menggali informasi sebanyak-
banyaknya dan sedalam mungkin mengenai penelitian yang sedang 
diteliti. 
 
 
 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 
 
 
 
4. Responden 
Pada tahap pertama, peneliti akan menggunakan narasumber 
untuk membantu menjelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan 
“Citra destinasi pariwisata Waduk Sermo” dengan harapan memperoleh 
informasi yang mendukung untuk melakukan penelitian tahap 
selanjutnya. Beberapa narasumber yang diyakini memiliki pengetahuan 
dan pengalaman sesuai dengan bidang pariwisata. Peneliti mempunyai 
target sebagai narasumber, antara lain : 
a. Dinas Pariwisata Kubupaten Kulon Progo. 
b. Dinas Pariwisata Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 
c. HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) 
d. ASITA (association of the Indonesian Tours and Travel 
Agencies) 
 
5. Teknik Analisis Data 
Data yang dapat di analisis merupakan gagasan-gagasan yang 
dapat disimpulkan menjadi sebuah atribut penelitian, dengan metode 
content analysis (atribut-atribut yang sering diucapkan secara terus-
menerus oleh narasumber) dan common-theme approach (Atribut-
atribut yang diucapkan serupa dengan narasumber lain) yang bersumber 
dari hasil wawancara dengan narasumber. 
 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26 
 
 
 
C. Penelitian Tahap II 
1. Tujuan Penelitian 
Penelitian tahap kedua dapat dilakukan setelah mendapatkan 
hasil data dari penelitian tahap pertama, yaitu berbagai atribut penelitian 
(instrumen penelitian) yang akan digunakan dalam angket (kuesioner). 
 
2. Jenis Penelitian 
Penelitian tahap kedua menggunakan metode deskriptif 
kuantitatif untuk menganalisis variabel-variabel apa saja yang 
berpengaruh pada pembentukan citra destinasi pariwisata Waduk 
Sermo. 
 
3. Populasi dan Sampel 
a. Populasi 
Menurut Indrianto dan Supomo (1999:115) Populasi 
(population) yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu 
yang mempunyai karakteristik tertentu. Anggota populasi disebut 
dengan elemen populasi (population element). Penelitian ini sendiri 
mengambil populasi wisatawan yang sedang berkunjung ke Waduk 
Sermo Kulon Progo, D.I Yogyakarta. Serta orang yang pernah 
berkunjung di Waduk Sermo Kulon Progo, D.I Yogyakarta. 
 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27 
 
 
 
b. Sampel 
Menurut Hermawan (2006;147) Sampel merupakan suatu 
bagian (subset) dari populasi. Hal ini mencakup sejumlah anggota 
yang dipilih dari populasi. Dengan demikian, sebagian elemen dari 
populasi merupakan sampel. Dengan mengambil sampel peneliti 
ingin menarik kesimpulan yang akan digeneralisasi terhadap 
populasi. 
Kita asumsikan bahwa tingkat variabilitas dalam populasi 
adalah 50% sehingga proporsinya adalah sebagai berikut: p= 50% 
dan q= 50%. Tingkat akurasi yang diinginkan (e) adalah 
persen (Tingkat akurasi rendah ditunjukan dengan presentase 
besar) dengan level of confidence 95% dengan nilai z (z value) 1.96 
Rumus untuk menentukan jumlah sampel adalah : 
N = 
= 
= 
= 
= 96 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28 
 
 
 
Di mana: 
N = ukuran sampel (sampel zise) 
z = standard error dikaitkan dengan level of confidence yang dipilih 
p = variabilitas dalam populasi (estimated variability in the 
population) 
q = (100-p) 
e = tingkat kesalahan yang dapat diterima. 
Maka, jumlah sampel yang diambil untuk penelitian ini, 
sesuai dengan menggunakan rumus didapat sampel dengan jumlah 
96. Untuk mempermudah pembagian kuesioner dibulatkan 
menjadi 100. Maka digunakan 100 responden wisatawan sebagai 
sampel. Dalam penelitian ini sampel adalah wisatawan yang sedang 
melakukan wisata di Waduk Sermo atau wisatawan yang sudah 
pernah berkunjung ke Waduk Sermo Kulon Progo. 
 
 
 
 
 
 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29 
 
 
 
4. Teknik Pengambilan sampel 
Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel non 
probability sampling. Teknik yang digunakan pada penelitian adalah 
convenience sampling. Peneliti telah menentukan kriteria untuk 
ketersediaan anggota populasi untuk mendukung penelitian dan 
diharapkan sampel yang terkumpul memenuhi kriteria guna mendukung 
penelitian. Kriteria yang dimaksud adalah wisatawan yang sedang 
berkunjung atau pernah berkunjung ke objek wisata Waduk Sermo 
Kulon Progo. 
 
D. Operasional Variabel 
Operasionalisasi variabel-variabel berdasar hipotesis yang telah 
ditentukan, yaitu : 
1. Citra Destinasi (Destination Image) 
Menurut Echner & Ritchie (1991) citra destinasi sebagai 
“kesan tempat” atau “persepsi area” (dalam Jørgensen, 2004;13). 
Variabel utama dalam penelitian ini, yang menjadikan obyek 
penelitian paling mendasar yang akan di uji. 
2. Kunjungan Ulang 
Menurut Ajzen and Fishbein (1980) keinginan untuk 
melakukan perjalanan di masa depan dipengaruhi oleh sikap mereka 
terhadap pengalam masalalunya (dalam Petrick, Morais dan Norman, 
2001;42). 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30 
 
 
 
E. Subjek dan Objek Penelitian 
1. Subjek penelitian 
Subjek penelitian adalah sesuatu yang berfungsi sebagai sumber 
data yang memberikan informasi bagi penelitian ini. Dalam penelitian 
ini yang menjadi subjek adalah beberapa orang atau kelompok yang 
mempunyai hubungan dengan pariwisata, lebih spesifiknya yaitu 
wisatawan, pelajar dan masyarakat umum yang pernah berkunjung ke 
Objek Wisata Waduk Sermo. Alasannya, karena wisatawan, pelajar dan 
masyarakat umum yang sudah pernah berkunjung ke Waduk Sermo 
merupakan individu-individu yang sudah melangalami proses 
pembelian produk wisata tersebut. 
2. Objek Penelitian 
Objek Penelitian adalah merupakan data yang harus diukur 
dengan bantuan skala tertentu atau sering disebut variabel penelitian. 
Objek penelitian ini adalah citra destinasi pariwisata Waduk Sermo 
yang dapat mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung ulang. 
 
 
 
 
 
 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31 
 
 
 
F. Waktu dan Lokasi Penelitian 
1. Lokasi Penelitian 
Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Kulon Progo, 
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi : 
a. Tahap I – Dinas Pariwisata Kulon Progo, Dinas Pariwisata DIY, 
dan tempat-tempat yang menjadi lokasi (kesepakatan) untuk 
wawancara dengan respondenyang menjadi narasumber dalam 
penelitian tahap I. 
b. Tahap II – Penelitian ini mengambil lokasi destinasi pariwisata 
Waduk Sermo dan di daya tarik wisata dengan tingkat wisatawan 
yang tinggi salah satunya di Alun-alun kota Wates. 
2. Waktu Penelitian 
Penelitian dilakukan pada tahun 2015 dari bulan April hingga Juli. 
Dimulai dengan penelitian tahap 1 di bulan April hingga pertengahan 
bulan Mei serta penelitian tahap 2 di pertengahan bulan Mei bulan Juni 
kemudian akan dilakukan analisis data dan pengambilan kesimpulan pada 
pertengahan bulan Juli 2015. Serta editing dan finishing skripsi pada 
pertengahan hingga akhir bulan Juli 2015. 
 
G. Sumber Data 
Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi 
pertimbangan dalam penentuan model pengumpulan data. Peneliti ini 
menggunakan sumber data menurut Indrianto dan Supomo (1999:146) 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32 
 
 
 
sebagai berikut Data Primer (Primary Data) merupakan sumber data 
penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui 
media perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti 
untuk menjawab pertanyaan peneliti. Data primer dapat berupa opini 
subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap 
suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Ada dua 
metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data primer, yaitu: 
(1) metode survey dan (2) metode observasi. 
 
H. Teknik Pengumpulan Data 
1. Wawancara (Interview) 
Metode pengumpulan data primer yang dilakukan dengan cara 
komunikasi secara langsung (tatap muka) antara pewawancara yang 
mengajukan pertanyaan secara lisan dengan responden yang menjawab 
pertanyaan secara lisan. Wawancara tatap muka dapat dilakukan di 
tempat bekerja responden, di rumah responden atau di tempat lain. 
2. Kuesioner (Questionnaires) 
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan 
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang 
pribadinya, atau hal-hal yang dia ketahui. Skala pengukuran 
menggunakan Modifikasi Skala Likert, dimana sangat setuju (SS) diberi 
nilai 4; setuju (S) diberi nilai 3; tidak setuju (TS) diberi nilai 2; sangat 
tidak setuju (STS) diberi nilai 1 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33 
 
 
 
I. Teknik Pengujian Instrumen 
Hal pertama sebelum melakukan analisis data yang diperoleh, 
kuisioner yang telah dibagi akan dilakukan tes validitas dan reliabilitas 
dahulu. Instrument yang valid dan reliable merupakan syarat mutlak 
untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. 
 
1. Uji Validitas 
Menurut Anwar Sanusi (2011:77) validitas instrument 
ditentukan dengan mengorelasikan antara skor yang diperoleh setiap 
butir pertanyaan atau pertanyaan dengan skor total. Skor total adalah 
jumlah dari semua skor pertanyaan atau pernyataan. Jika skor tiap butir 
pertanyaan berkorelasi secara signifikan dengan skor total pada tingkat 
alfa tertentu (misalnya 1%) maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur 
itu valid. Sebaliknya, jika korelasinya tidak signifikan, alat pengukur itu 
tidak valid dan tidak perlu dipakai untuk mengukur atau mengambil 
data. Validitas yang diperoleh dengan cara diatas dikenal dengan 
validitas konstruk (construct validity). Rumus yang digunakan untuk 
mencari nilai korelasi adalah korelasi Pearson Product Moment yang 
dirumuskan sebagai berikut. 
 
r = 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34 
 
 
 
Di mana : 
r = koefisien korelasi 
X = skor butir 
Y = skor total butir 
N = jumlah sampel responden. 
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka 
ketentuannya adalah sebagai berikut : 
a. Jika r hitung > r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka 
instrumen tersebut dikatakan valid. 
b. Jika r hitung ≤ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka 
instrumen tersebut dikatakan tidak valid. 
 
2. Uji Reliabilitas 
Reliabilitas suatu alat pengukur menunjukan konsistensi hasil 
hasil pengukuran sekiranya alat pengukur itu digunakan oleh orang 
yang sama dalam waktu yang berlainan atau digunakan oleh orang yang 
berlainan dalam waktu yang bersamaan atau waktu yang berlainan. 
Reliabilitas ini mengandung objektivitas karena hasil pengukuran tidak 
terpengaruh oleh siapa pengukurnya. (Anwar Sanusi, 2011:81). 
Menurut Sugiono (2007:190) pengujian reliabilitas instrument 
dilakukan dengan internal consistency dengan Teknik Belah Dua (split 
half) yang dikenal dengan rumus Spearman Brown yang dirumuskan 
sebagai berikut 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35 
 
 
 
 = 
Di mana: 
 = reliabilitas internal seluruh instrument 
 = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua 
 
 
J. Teknik Analisis Data 
1. Analisis Statistik Deskriptif 
Menurut Sugiyono (2007:206) yang dimaksud statistik deskriptif 
adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara 
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul 
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku 
untuk umum atau generalisasi. 
 
2. Uji t 
Uji statistic t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh 
satu variable penjelas secara individu dalam menerangkan variasi 
variabel terikat. Hipotesis nol ( ) yang hendak diuji adalah apakah 
suatu parameter () sama dengan nol, atau: 
artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan 
penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen. hipotesisi 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36 
 
 
 
alternatifnya ( ), parameter suatu variable tidak sama dengan nol, 
atau: 
artinya, variael tersebut merupakan penjelasan yang signifikan 
terhadap variable dependen.Untuk menguji kedua hipotesis ini 
digunakan statistic t. statistic t dihitung dari formula sebagai berikut: 
 
t = 
 
di mana S = standar deviasi, yang dihitung dari akar varians. 
Varians (variance), atau , diperoleh dari SSE dibagi dengan jumlah 
derajat kebebasan (degree of fredom). Dengan kata lain 
 
Di mana: 
N = Jumlah observasi 
K = jumlah parameter dalam model, termasuk intercept 
Cara melakukan uji t adalah dengan cara membandingkan nilai 
statistik t dengan titik kritis menurut tabel sebagai berikut: apabila nilai 
statistic t hasil perhitungan lebih tinggi disbanding nilai t tabel, kita 
menerima hipotesis alternative, yang menyatakan bahwa suatu variable 
independen secara individual mempengaruhi variable dependen. 
3. Uji Analisis Regresi Linier Sederhana 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37 
 
 
 
Regresi sederhana dapat digunakan untuk memprediksikan 
seberapa jauh perubahan nilai variabel independen terhadap variabel 
dependen. Analisis regresi, selain digunakan untuk mengukur kekuatan 
hubungan antara dua variabel, juga dapat menunjukan arah hubungan 
antara variabel independen dan variabel dependen. 
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah: 
Y = α + β1 X 
 
Keterangan: 
Y = Nilai Minat Kunjung Ulang 
α = Konstanta, yaitu besarnya nilai Y ketika nilai X=0 
β = Arah koefisien regresi, yang menyatakan perubahan nilai Y 
apabila terjadi perubahan nilai X. Bila (+) maka arah garis akan 
naik, dan bila (-) maka nilai garis akan turun 
X = variabel Citra Destinasi 
ε = error term atau faktor pengganggu 
Jika koefisien β bernilai positif, maka dapat diartikan bahwa 
antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat korelasi positif atau 
searah. Dengan kata lain, peningkatan atau penurunan variabel bebas 
diikuti dengan kenaikan atau penurunan variabel terikat. Sedangkan jika 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38 
 
 
 
koefisien β bernilai negatif, maka menunjukan arah yangberlawanan 
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain, setiap 
peningkatan variabel bebas akan diikuti dengan penurunan variabel 
terikat atau sebaliknya. 
 
4. Uji Normalitas 
Uji asumsi ini akan menguji data variable bebas (X) dan data 
variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. persamaan 
regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data 
variabel terikat berdistribusi mendekati normal. Uji normalitas dapat 
dilakukan dengan uji histogram, uji normal P-Plot, uji Chi Square, 
Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorof Smirnov. Uji normalitas 
yang akan digunakan adalah Uji P-Plot 
 
5. Uji Heteroskedastisitas 
Heterokedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari 
model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari suatu 
observasi ke observasi lainnya. Artinya, setiap observasi mempunyai 
reliabilitas yang berbeda akibat perubahan dalam kondisi yang 
melatarbelakangi tidak terangkum dalam spesifikasi model. Gejala 
heteroskedastisitas lebih sering dijumpai dalam data silang tempat dari 
pada runtut waktu, maupun juga sering muncul dalam analisis yang 
menggunakan data rata-rata (Kuncoro, 2007;96). 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39 
 
 
 
Gejala heteroskedastistas diuji dengan metode Glejse dengan 
cara menyusun regresi antara nilai absolut residual dengan variable 
bebas. Apabila masing-masing variable bebas tidak terpengaruh 
signifikan terhadap absolut residual ( ) maka dalam model 
regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 
 
40 
 
BAB IV 
GAMBARAN UMUM DAN DAYA TARIK WADUK SERMO 
 
A. Gambaran Umum Waduk Sermo 
1. Sejarah Waduk Sermo 
Proyek pembangunan Waduk Sermo merupakan salah satu 
komponen program IISP (Integreted Irrigation Sector Project) yang 
pembiayaannya berasal dari APBN murni dan bantuan ADB. Studi 
kelayakan Waduk Sermo dilakukan oleh Mac Donald tahun 1980, 
dilanjutkan oleh PT Indra Karya tahun 1985 dan 1991. Penelitian untuk 
mengetahui waduk sermo layak dibangun dari segi teknis dan ekonomis 
dilakukan oleh ELC – Electroconsult pada tahun 1992. Waduk Sermo 
ini dibuat dengan membendung Kali Ngrancah yang dapat menampung 
air 25 juta meter kubik. Pembangunannya diselesaikan dalam waktu dua 
tahun delapan bulan (1 Maret 1994 hingga Oktober 1996). Waduk 
Sermo ini diresmikan pada tanggal 20 November 1996 oleh Presiden 
Soeharto dan akhirnya resmi beroperasi pada tahun 1997. Pembangunan 
Waduk Sermo ini membuat Pemda Kulon Progo harus memindahkan 
107 KK dengan bertransmigrasi ke Tak Toi Bengkulu, dan ke PIR 
kelapa sawit Riau. 
Tujuan pembangunan waduk ini adalah untuk suplesi sistem 
irigasi daerah Kalibawang yang memiliki cakupan areal seluas 7.152 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41 
 
 
 
Ha. Sistem irigasi tersebut merupakan interkoneksi dari beberapa 
daerah irigasi, diantaranya Clereng, Pengasih, dan Pekik Jamal. 
Pembangunan Waduk Sermo diharapkan dapat meningkatkan 
produktivitas pertanian melalui perluasan areal, effisiensi air irigasi dan 
peningkatan intensitas tanam, sehingga diharapkan dapat memperbaiki 
pendapatan petani dan meningkatkan kesempatan kerja dan 
meningkatkan kesempatan kerja di daerah tersebut 
(https://waduksermo.wordpress.com). 
 
2. Letak Waduk Sermo 
Waduk Sermo terletak di Kawasan Bukit Menoreh, tepatnya di 
Dusun Sermo, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten 
Kulonprogo atau kurang lebih lima km di sebelah barat kota Wates. 
Waduk yang mempunyai luas genangan kurang lebih 157 Hektar ini, 
menjadi penyangga air bagi pertanian di bawahnya sekaligus menjadi 
obyek wisata yang menarik. 
Waduk Sermo ini terdiri dari bendungan utama yang merupakan 
tipe urugan batu berzona dengan inti kedap air. Waduk Sermo panjang 
190.00 m, lebar 8,00 m, tinggi max 58,60 meter dan volume urugan 
568,000 meter. 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
https://waduksermo.wordpress.com)./
42 
 
 
 
Perjalanan menuju Waduk Sermo ini, memang sedikit berkelok-
kelok naik dan turun namun keadaan ini memberikan sensasi yang 
menyenangkan karena kita bisa menikmati alam perbukitan. Kondisi 
jalan yang kini sudah bagus dapat kita tempuh kurang lebih 15-20 
menit dari kota Wates. 
Ada dua jalur yang bisa kita gunakan untuk bisa mencapai 
waduk ini, jika menggunakan kendaraan pribadi, kita bisa melalui jalur 
Pengasih dan jalur Wates. Jalur ini, melewati RSUD Wates ke arah 
barat, selanjutnya ikuti saja papan petunjuk yang tersedia di sepanjang 
perjalanan. Apabila menggunakan transportasi umum, kita bisa 
memakai transportasi bus atau angkutan umum dari RSUD Wates 
menuju Kokap. Angkutan umum tidak bisa masuk sampai lokasi 
Waduk Sermo, sehingga harus turun sebelum pintu gerbang Waduk 
Sermo (https://waduksermo.wordpress.com). 
 
B. Daya Tarik Waduk Sermo 
Pengunjung atau wisatawan dapat menikmati keindahan Waduk 
Sermo ini dengan melewati jalan lingkar aspal sepanjang 21 km atau 
berkeliling menggunakan perahu wisata. Selain sekadar jalan-jalan 
menikmati keindahan waduk, pengunjung juga dapat melakukan kegiatan 
santai, seperti memancing, bersepeda, atau jogging. Untuk bisa bersantai 
ria sambil menikmati kesejukan perbukitan menoreh dan melihat 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
https://waduksermo.wordpress.com)./
43 
 
 
 
keindahan Waduk Sermo dari ketinggian, pengunjung bisa duduk santai 
di sebuah gardu pandang yang ada di sekitar waduk. 
Waduk Sermo tidak hanya dijadikan sebagai tempat rekreasi saja 
tetapi bisa juga dijadikan irigasi yang digunakan untuk mengairi daerah 
sekitar. Pengunjung dapat mendatangi kantor pengelola/pelayanan jika 
ingin mengetahui banyak tentang sejarah maupun data statistik tentang 
Waduk Sermo. 
Sebelum memasuki kawasan Waduk Sermo, dikenai retribusi 
masuk obyek wisata di pos TPR untuk mobil dikenai tarif Rp 3000, Rp 
1000 untuk motor, Rp 5.000 untuk bus dan truk. Sedangkan tarif masuk 
pengunjung dikenakan biaya Rp 2.000 per orang. 
Di area parkir, juga masih akan dikenai biaya Rp 1.500 untuk 
motor, Rp 3.000 untuk mobil dan Rp 5.000 untuk bus dan truk. Anda bisa 
berkeliling menggunakan perahu wisata jika anda ingin menikmati 
keindahan bendungan atau waduk sermo lebih dekat. Biaya sewa perahu 
wisata ini Rp 5.000 (Dewasa) dan Rp 3.000 (Anak). Perahu wisata ini 
akan diberangkatkan keliling waduk jika ada minimal lima orang 
penumpang dan maksimal 10 orang dengan durasi waktu sekitar 20 
menit. 
Selain semua fasilitas yang disediakan, wisata alam waduk sermo 
juga di lengkapi dengan TIM SAR. Tim SAR di sini mempunyai tugas 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 
 
 
 
menjaga keamanan waduk, dan bersiaga apabila terjadi kecelakaan air di 
Waduk Sermo (https://waduksermo.wordpress.com/). 
 
1. Camping Ground 
 
Gambar IV.1. 
Camping Ground Destinasi Pariwisata Waduk Sermo 
 
Saat ini di lokasi wisata Waduk Sermo juga sudah tersedia 
lokasi kemping (Camping Ground) yang dikelola oleh sejumlah aktivis 
muda di daerah Nggudang – Sermo Tengah. Camping ground sudah 
dilengkapi dengan instalasi air bersih, toilet/kamar mandi, dan pasokan 
listrik yang memberikan kemudahan bagi para peserta camping untuk 
melaksanakan kegiatan outdoor, tanpa direpotkan untuk hal-hal 
mendasar tersebut. 
Untuk mencapai lokasi perkempingan, peserta dapat 
menggunakan sarana angkutan air dari dermaga Waduk, atau dengan 
menggunakan kendaraan darat menyusuri jalan aspal yang mengelilingi 
waduk Sermo. 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
https://waduksermo.wordpress.com/
http://waduksermo.com/thread/detail/fasilitas/38/CAMPING_GROUND/
45Lokasi yang cukup landai, dengan halaman birunya air waduk 
sermo adalah pemandangan sempurna yang jarang ditemui di lokasi 
perkempingan lainnya. Dan suasana perkempingan malam akan 
semakin seru saat, para ibu-ibu warga setempat membakar ikan, jagung 
atau mbakmi (memasak mie godok khas Kulon Progo). 
Dari areal perkempingan yang ada, peserta kemping dapat 
melaksanakan ragam kegiatan yang menggunakan media air waduk 
ataupun media alam pegunungan, semisal hiking ataupun jejak malam 
(http://waduksermo.com). 
 
2. Gendis Resto Sermo 
 
 
Gambar IV.2 
Gendis Resto Destinasi Pariwisata Waduk Sermo 
 
Selain menikmati pemandangan alam Waduk Sermo, para 
pengunjung juga dapat menikmati wisata kuliner dengan singgah di 
Gendhis Resto Sermo. Lokasi resto tersebut terletak pada lereng timur 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://waduksermo.com/
http://waduksermo.com/thread/detail/fasilitas/40/GENDHIS_RESTO_SERMO/
46 
 
 
 
waduk, berdekatan dengan dengan dermaga utama. Lokasi resto yang 
berada pada posisi tebing yang lebih tinggi, memberikan kesempatan 
pengunjung untuk mendapatkan titik pandang yang lebih luas ke 
seluruh waduk sambil menikmati suguhan kulinernya. 
Menu makan utama yang disediakan adalah Ikan Bakar yang 
benar-benar 100% dibakar melalui teknik bakar-asap batok kelapa. 
Pengunjung akan menikmati ikan bakar yang sebenarnya, karena ikan 
menjadi matang, tidak berminyak dan rendah kolesterol; tidak seperti 
praktek pada umumnya dimana ikan digoreng dahulu sebelum dibakar 
guna mempercepat penyiapannya meski beresiko kurang bagus 
terhadap kesehatan. Sementara Dawet Legen adalah menu minuman 
yang harus dicoba, dimana pemanis dawet menggunakan air nira bunga 
kelapa yang telah dimasak yang disebut Legen. Selain menu Ikan Bakar 
dan Dawet Legen, Gendhis Resto sermo juga menyediakan makanan 
dan minuman pilihan lainnya. 
Gendhis Resto Sermo juga dilengkapi fasilitas Mushola (praying 
room), play-ground untuk anak-anak yang telah di design secara aman, 
serta fasilitas WI-FI (http://waduksermo.com). 
 
 
 
 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://waduksermo.com/
47 
 
 
 
3. Sanggar Tari 
 
Gambar IV.3 
Sanggar Tari Anak Destinasi Pariwisata Waduk Sermo 
 
Berdekatan dengan lokasi Camping Ground, juga berdiri sebuah 
bangunan rumah kayu Jawa model Limasan yang diperuntukkan 
sebagai Sanggar Tari Anak. Sebuah dedikasi untuk meneruskan budaya 
tari pegunungan yang telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari 
masyarakat Sermo, yang dengan bangga menyatakan sebagai wong 
nggunung (orang dari pegunungan). 
Sanggar Tari Anak ini menyuguhkan paket kursus kilat menari 
‘Kuda Lumping Anak’ yang cukup sederhana gerakannya, dan sangat 
mudah dipelajari dan dicerna oleh anak-anak. 
Pada sesi pagi hari, anak-anak akan berlatih tari ‘Kuda Lumping 
Anak’ dibawah didikan instruktur tari dengan didampingi para orang 
tuanya. Setelah istirahat makan siang, saatnya pertunjukan tari ‘Kuda 
Lumping Anak’ dengan kostum penuh/komplit selayaknya penari kuda 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48 
 
 
 
lumping diiringi oleh penabuh gamelan langung, dan para orang tua 
serta pengunjung lainnya menjadi penonton. Inilah saatnya anak-anak 
memandang langit, berjingkrak, menari, dan melompat-lompat dengan 
kuda kepangnya. 
Sebuah sertifikat akan diberikan, sebagai tanda kelulusan telah 
mengikuti kursus tari ‘Kuda Lumping Anak’ yang akan menjadi oleh-
oleh yang berkesan saat kembali dari liburan untuk ditunjukkan kepada 
guru dan teman-temannya, sebelum dipajang didinding kamar tidurnya. 
(http://waduksermo.com). 
 
4. Omah Gulo Jowo 
 
 
Gambar IV.3 
Omah Gulo Jowo Destinasi Pariwisata Waduk Sermo 
 
Omah Gulo Jowo dalam bahasa Indonesia, berarti Rumah Gula 
Jawa, adalah salah satu tempat yang layak dikunjungi. Sermo selain 
menawarkan keindahan pemandangan alam-nya, juga menjadi rumah 
para pengrajin gula merah atau gula kelapa yang tetap mempertahankan 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://waduksermo.com/
http://waduksermo.com/thread/detail/fasilitas/34/OMAH_GULO_JOWO/
49 
 
 
 
cara pengolahan gula secara tradisional dan tidak menggunakan zat 
kimia. Untuk mengentalkan dan mengeraskan adonan nira kelapa agar 
menjadi gumpalan gula mereka tetap menggunakan getah pohon 
manggis bukan zat kimia yang mulai umum dipakai. Maka ciri utama 
gula merah dari Sermo, adalah padat-kering tetapi mudah dipecah 
dengan jari-jari kita. 
Di Omah Gulo Jowo pengunjung dapat menyaksikan film 
dokumenter berdurasi 30 menit kehidupan sehari-hari para keluarga 
pengrajin gula jawa, dan menyaksikan barang-barang perlengkapan 
yang dipakai untuk bekerja dan membuat gula jawa dari pengambilan 
nira bunga kelapa hingga proses memasak dan mencetaknya menjadi 
gumpalan gula Jawa. 
Pengunjung juga dapat menyaksikan secara langsung proses 
memasak nira kelapa hingga menjadi gula merah di dapur Omah Gulo 
Jowo, yang terletak di bagian belakang dari rangkaian bangunan yang 
berbentuk rumah Joglo Jawa tersebut. Bagi yang tertarik untuk 
mencoba memasaknya sendiri, tentunya para pengrajin akan sangat 
gembira mengajarinya (http://waduksermo.com). 
 
 
 
 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://waduksermo.com/
50 
 
 
 
5. Jathilan 
 
Gambar IV.5 
Jathilan Destinasi Pariwisata Waduk Sermo 
 
Jathilan merupakan kesenian rakyat tradisional yang berbentuk 
tarian. Kesenian ini merupakan salah satu kesenian paling tua di pulau 
Jawa. Kesenian Jathilan ini sering disebut juga “Jaran Kepang”. 
Kesenian Jathilan menceritakan tentang bagaimana kegagahan seorang 
Prajurit Perang dengan menunggangi kuda sambil menghunus sebuah 
pedang. Ketika pentas sang penari menggunakan sebuah kuda tiruan 
yang terbuat dari anyaman bambu atau kulit binatang. Penari biasanya 
di rias sedemikian rupa untuk memperindah wajah dan pakaian yang 
digunakan juga menggunakan pakaian khusus. Alat musik yang 
digunakan untuk mengiringi kesenian ini ada beberapa jenis gamelan 
diantaranya, Kendang, Saron, Bonang, Kempul, Gong, Slompret, 
Ketipung dll. 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51 
 
 
 
Pertunjukan Jathilan ini dilakukan atau diselenggarakan di 
tempat terbuka yang cukup luas karena membutuhkan tempat atau 
sarana yang luas untuk melakukan sebuah gerakan yang sangat dinamis. 
Salah satu yang menarik dari kesenian ini adalah adanya penari yang 
kerasukan mahluk halus berupa Roh Kuda ( in trance atau ndadi). 
Seiring dengan berjalannya waktu fungsi Jathilan yang dulunya ujntuk 
memanggil arwah binatang kini berubah fungsi menjadi tontonan 
masyarakat, Jathilan juga masih digunaka untuk beberapa jenis upacara 
untuk memeriahkan acara pernikahan, khitanan, dan selamatan bayi. 
Saat ini kesenian Jathilan masih hidup dan berkembang terutama 
di wilayah desa Hargowilis ini. Di desa Hargowilis ini ada beberapa 
sanggar kesenian Jathilan yang masih menjaga tradisi dan warisan 
budaya nenek moyang mereka. Seperti contoh : Jathilan Prajono yang 
ada di dusun Clapar, Jathilan Taruno Kudo Budoyo yang ada di dusun 
Sidowayah, Wiji Laras Budoyo yang ada di dusun Sremo Tengah, dan 
Langen Kudo yang ada di dusun Tegal Rejo (http://waduksermo.com). 
 
 
 
 
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://waduksermo.com/
52 
 
 
 
6. Perahu Wisata 
 
Gambar IV.6 
Perahu Wisata Destinasi Pariwisata Waduk Sermo 
 
Destinasi pariwisata Waduk Sermo tidak terlepas dari wisata 
airnya yang sangat menarik. Di sana tersedia 5 perahu wisata yang 
dapat dipergunakan untuk mengelilingi waduk. Keberadaan perahu 
wisata ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Continue navegando